Hendra poenyA
Mentari pagi sinari raga ini
Menggelitik membangunkanku dari mimpi
Meronakan cahyanya lembut membelai
Menyusup dinding rumahku yang tak bertulang
Sinar oranye menghiasi kamar gemerlapan
Ku jejakkan tubuh lunglai ini di bumi pertiwi
Meniti kasih men0reh cerita indah tanpa sedih
Celana rombeng ku pakai
Baju camping ku tempel di tubuh ini
Menyusuri jalan ramai nan berdesakan
Memikul keranjang untuk kehidupan
Sesuap nasi pun cukup untuk imbalan
Tak ada yang lebih baik untuk dikerjakan
Tak ku pikir tentang masa depan
Biarlah tetap begini
Asal hidup tenang dan tentram
Mentari siang, sengatkan tubuh yang legam
Debu kota menunjukkan panasnya keadaan
Masih memikul keranjang
Memungut sampah berserakan
Para kaum bangsawan
Yang acuh kebersihan
Kolong jembatan, jadi sasaran
Kesana semua limbah di buang
Hari berganti malam
Hari pun menjadi kelam
Gelapnya aku sadar kehidupan
Yang sebenarnya tak ada yang mau melakukan
Kisah seperti aku.,.
Kemiskinan.,.
Kemelaratan.,.
Keterpurukan.,.
Kebodohan.,.
Kehancuran.,.
Namun, masih ku jalani hidup apa adanya
Meskipun berat untuk lakukannya
Biarlah, hidup begini adanya
Sem0ga tak banyak orang bernasib sama
Dalam benakku,
Aku masih berharap,
Semoga tuhan memuliakan hidupku ke depan.,.
Hendra poenya
Nyanyian gendang gemerincing
Seruling bambu terdengar bergeming
Nyanyian alam bersahut bening
Menabur benih cinta di hatiku
Sorot lampu berpijar merah
Hijau dan biru kompak semua
Musik terus mengalir dalam jiwa
Menambat hati ikuti irama
Aku masih terlarut kesenangan
Terbawa nuansa keindahan
Detak jantung masih berdendang
Lembut menawan setiap gerakan
Menari-nari terlihat seksi
Bergoyang-goyang indah sekali
Ikuti irama gitar akustik
Melupakan kisah semua tragedi